Tuesday, June 5, 2007

SIKUTU DAN KOTAK KOREK API

Kutu anjing adalah binatang
yang mampu melompat 300
kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang
terjadi bila ia
dimasukan ke dalam sebuah kotak korek
api kosong lalu
dibiarkan disana selama satu hingga
dua minggu?

Hasilnya, kutu itu sekarang hanya ...


mampu melompat setinggi
kotak korek api saja! Kemampuannya
melompat 300 kali
tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.

Ini yang terjadi. Ketika kutu itu
berada di dalam kotak
korek api ia mencoba melompat tinggi.
Tapi ia terbentur
dinding kotak korek api. Ia mencoba
lagi dan terbentur
lagi. Terus begitu sehingga ia mulai
ragu akan kemampuannya
sendiri.

Ia mulai berpikir, "Sepertinya
kemampuan saya melompat
memang hanya segini." Kemudian
loncatannya disesuaikan
dengan tinggi kotak korek api. Aman.
Dia tidak membentur.
Saat itulah dia menjadi sangat
yakin, "Nah benar kan ?
Kemampuan saya memang cuma segini.
Inilah saya!"

Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari
kotak korek api,
dia masih terus merasa bahwa batas
kemampuan lompatnya
hanya setinggi kotak korek api. Sang
kutu pun hidup
seperti itu hingga akhir hayat.
Kemampuan yang sesungguhnya
tidak tampak. Kehidupannya telah
dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga
banyak kotak korek
api. Misalnya anda memiliki atasan
yang tidak memiliki
kepemimpinan memadai. Dia tipe orang
yang selalu takut
tersaingi bawahannya, sehingga dia
sengaja menghambat
perkembangan karir kita. Ketika anda
mencoba melompat
tinggi, dia tidak pernah memuji,
bahkan justru tersinggung.
Dia adalah contoh kotak korek api yang
bisa mengkerdilkan
anda.

Teman kerja juga bisa jadi kotak korek
api. Coba ingat,
ketika dia bicara begini, "Ngapain sih
kamu kerja keras
seperti itu, kamu nggak bakalan
dipromosikan, kok."
Ingat! Mereka adalah kotak korek api.
Mereka bisa menghambat
perkembangan potensi diri Anda.

Korek api juga bisa berbentuk kondisi
tubuh yang kurang
sempurna, tingkat pendidikan yang
rendah, kemiskinan, usia
dan lain sebagianya. Bila semua itu
menjadi kotak korek api
maka akan menghambat prestasi dan
kemampuan anda yang
sesungguhnya tidak tercermin dalam
aktivitas sehari-hari.

Bila potensi anda yang sesungguhnya
ingin muncul, anda
harus take action untuk menembus kotak
korek api itu.
Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi
tubuh yang di bawah
rata-rata ia mampu menjadi presenter
di televisi.

Andapun pasti kenal Helen Keller.
Dengan mata yang buta,
tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari
Harvard University.
Bill Gates tidak menyelesaikan
pendidikan sarjananya,
namun mampu menjadi "raja" komputer.
Andre Wongso, tidak
menamatkan sekolah dasar namun mampu
menjadi motivator
nomor satu di Indonesia .

Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia
menjadi presiden
Afrika Selatan setelah usianya lewat
65 tahun. Kolonel
Sanders sukses membangun jaringan
restoran fast food
ketika usianya sudah lebih dari 62
tahun.

Nah, bila anda masih terkungkung
dean kotak korek api,
pada hakengkatnya anda masih terjajah.
Orang-orang seperti
Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso,
Bill Gates dan
Nelson Mandela adalah orang yang mampu
menembus kungkungan
kotak korek api. Merekalah contoh
sosok orang yang merdeka,
sehingga mampu menembus berbagai
keterbatasan.

No comments:

Post a Comment